https://bantul.times.co.id/
Berita

Hanya Enam Pasar Tradisional Pacitan Direhab, Ribuan Pedagang Menanti Perbaikan

Selasa, 15 Juli 2025 - 11:33
Hanya Enam Pasar Tradisional Pacitan Direhab, Ribuan Pedagang Menanti Perbaikan Pasar Gondosari menjadi salah satu pasar tradisional di Pacitan yang direhab tahun ini. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES BANTUL, PACITAN – Upaya Pemerintah Kabupaten Pacitan (Pemkab Pacitan) untuk memperbaiki kondisi pasar tradisional hingga kini masih berjalan terbatas.

Dari total 15 pasar tradisional yang berada di bawah pengelolaan pemerintah daerah, baru enam pasar yang mendapatkan sentuhan rehabilitasi pada tahun ini.

Enam pasar tersebut antara lain Pasar Nawangan, Ngadirejan, Arjawinangun, Gondosari, Tulakan, dan Donorojo. Padahal, jika ditilik lebih jauh, seluruh pasar tradisional yang ada sama-sama memerlukan pembenahan agar aktivitas ekonomi masyarakat dapat berjalan lebih nyaman.

Menurut data Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disdagnaker) Pacitan, total pedagang yang beraktivitas di seluruh pasar tradisional mencapai lebih dari 12.600 orang. Jumlah ini sudah termasuk para pedagang tlasaran yang berjualan tanpa kios permanen.

Kerusakan yang umum ditemui di berbagai pasar antara lain atap yang bocor, talang air yang rusak, kios tak layak pakai, drainase yang sering mampet, hingga belum tersedianya tempat pembuangan sampah memadai. Kondisi tersebut jelas berpotensi menghambat roda ekonomi rakyat kecil.

"Sebetulnya hampir semua pasar butuh rehab, tapi karena nggak ada anggaran, kami pilih yang paling parah dulu," ungkap Plt Kepala Bidang Pasar Disdagnaker Pacitan, Agus Ismanto, saat ditemui di Pasar Hewan Semanten, Selasa (15/7/2025).

Pemkab Pacitan sendiri menggelontorkan anggaran dari APBD yang nilainya bervariasi untuk masing-masing pasar, tergantung tingkat kerusakan yang ditemukan.

Untuk tahun ini, alokasi anggaran tertinggi mengalir ke Pasar Arjawinangun sebesar Rp195 juta. Disusul Pasar Gondosari dengan Rp110 juta, Pasar Ngadirejan Rp95 juta, Pasar Tulakan Rp87 juta, Pasar Nawangan Rp72 juta, dan terakhir Pasar Donorojo sebesar Rp47 juta.

Target PAD dari Pasar Masih Berat

Selain bertujuan meningkatkan kenyamanan berjualan dan berbelanja, perbaikan pasar tradisional ini juga ditargetkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pacitan, khususnya dari sektor pasar. Tahun 2025 ini, Pemkab Pacitan mematok target PAD dari sektor pasar sebesar Rp3,204 miliar.

Sayangnya, target tersebut tampaknya masih sulit tercapai dalam waktu dekat. Pasalnya, pada tahun sebelumnya saja, realisasi PAD pasar hanya mampu menyentuh angka 96 persen dari target Rp3,201 miliar.

Agus menambahkan, sumber pendapatan terbesar sektor pasar berasal dari retribusi parkir, sewa kios, dan biaya kebersihan. "Hingga semester pertama 2025 ini baru terealisasi 32,38 persen. Sekarang sudah sekitar 40-an persen," jelasnya.

Jika tidak ada langkah percepatan, maka target PAD tahun ini berpotensi kembali meleset sebagaimana tahun lalu. Situasi ini menunjukkan perlunya strategi lebih agresif untuk mengoptimalkan potensi penerimaan dari pasar tradisional.

Ada Pungutan Sewa Lampu

Kondisi pasar tradisional di Pacitan juga diperburuk oleh kenangan pahit masa lalu. Kebakaran hebat yang melanda Pasar Arjosari pada Mei 2023 lalu masih membekas dalam ingatan para pedagang. Puluhan los sembako ludes dilalap si jago merah, meninggalkan kerugian besar dan trauma mendalam.

Salah satu pedagang, Sudarmi (63), mengaku selain diharuskan membayar sewa kios sebesar Rp400 perbulan, ia juga harus merogoh kocek lebih dalam untuk biaya penerangan.

 "Sewa lampu agar terang saat jualan Rp150 ribu per bulan kepada mandor," ungkapnya ditemui secara terpisah. 

Agus Ismanto tidak membantah soal adanya pungutan biaya lampu ini. Menurutnya, hal itu sudah menjadi kesepakatan antara pedagang dengan pengelola pasar. Pasalnya, sebagian besar pedagang mulai membuka dagangan sejak pukul 02.00 dini hari, sehingga penerangan sangat dibutuhkan.

"Kalau mau buka dini hari memang sudah ada kesepakatan dengan mandor untuk sewa lampu, supaya pembeli juga nyaman," jelas Agus. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bantul just now

Welcome to TIMES Bantul

TIMES Bantul is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.