TIMES BANTUL, BANTUL – Menindaklanjuti Surat Edaran Pemkab Bantul tentang pendirian shelter tingkat desa. Pemerintahan Kalurahan Sumbermulyo Bambanglipuro melaunching shelter desa di komplek SD Kali Gondang Selasa (26/1/2021). Launching dilakukan Asek 1 Pemkab Bantul Hermawan Setiaji dengan memecah kendi di pintu gerbang shelter.

Ditemui di sela-sela launching Lurah Desa Sumbermulyo Bambanglipuro Ani Widayani mengaku awalnya ragu untuk mendirikan shelter. Mengingat besarnya biaya yang harus dikeluarkan pemerintah desa. Sebagai asumsi dengan kapasitas 50 orang untuk biaya makan minum saja mencapai Rp 3,5 Juta perbulan.

Namun atas saran Pemkab Bantul yang mengusulkan agar melibatkan masyarakat dalam pembiayaan. Sabtu 24 Januari 2021 shelter dibangun dan langsung masuk 9 orang untuk dikarantina. Hingga saat ini Kalurahan sama sekali belum mengeluarkan anggaran untuk biaya operasional. 

"Setelah shelter dibuka bantuan terus mengalir dari berbagai pihak," tegas Ani Widayani. 

Asek 1 Pemkab Bantul Hermawan Setiaji menilai langkah Kalurahan Sumbermulyo ini dapat menjadi contoh pengelolaan shelter desa. Sebab berdasarkan data sudah terdapat 61 Kalurahan di Bantul yang siap mendirikan shelter. Bila setiap shelter mampu menampung 10 orang. Maka tersedia tempat isolasi bagi 610 orang. 

Angka ini sangat membantu Pemkab Bantul dalam menyediakan tempat isolasi pasien Covid-19. Sebab saat ini tempat isolasi yang disediakan Pemkab Bantul. Baik di rumah sakit atau shelter jumlahnya kurang dari 400. 

Kepala Dusun Kali Gondang Supriyanto memastikan SD Kali Gondang dipilih sebagai shelter karena lokasinya jauh dari pemukiman penduduk. Awalnya bangunan ini merupakan shelter pengungsi saat gempa bumi 2006. 

Gedung bantuan dari Gubernur Kalimantan Timur ini sebelumnya difungsikan sebagai ruang kelas.  Namun menyusul pembelajaran daring. Gedung yang terpisah dari kelas lainnya ini kembali difungsikan sebagai shelter. (*)