TIMES BANTUL, YOGYAKARTA – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus menunjukkan komitmennya dalam mengangkat derajat pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar mampu bersaing di pasar modern dan digital. Melalui Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UKM (Dinperinkopukm), berbagai program pendampingan dan pelatihan digulirkan untuk memperkuat daya saing serta keberlanjutan usaha para pelaku UMKM.
Mulai dari pelatihan digital marketing, pengelolaan media sosial, peningkatan desain kemasan, hingga strategi branding produk lokal — semua dilakukan untuk menyiapkan UMKM Jogja menjadi pemain tangguh di era digital.
Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil Dinperinkopukm Kota Yogyakarta, Bebasari Sitarini, menegaskan bahwa tantangan UMKM saat ini tidak lagi sebatas pada proses produksi. Persaingan yang kian ketat menuntut para pelaku usaha mampu menguasai strategi pemasaran dan membangun citra merek yang kuat di dunia digital.
“Kami mendorong pelaku UMKM agar mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Melalui pelatihan digital marketing, promosi lewat media sosial, dan inovasi kemasan, kami ingin agar produk lokal Yogyakarta bisa bersaing secara profesional,” ujar Sitarini, Selasa (4/11/2025).
Program pendampingan ini digarap secara kolaboratif lintas sektor. Dinperinkopukm bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain (STSRD) Visi Indonesia dalam penguatan branding dan desain visual produk. Selain itu, kemitraan juga dijalin dengan berbagai pihak seperti hotel, restoran, dan swalayan untuk kegiatan kurasi dan pemasaran produk lokal.
Kolaborasi Kreatif, Produk Lokal Tampil Lebih Menarik
Sitarini menjelaskan, pendampingan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pembuatan logo, desain kemasan, hingga strategi penjualan. “Kami bantu agar setiap merek punya ciri khas yang kuat. Kurasi produk dilakukan bersama mitra seperti Hotel UIN, Manna Kampus, dan Waroeng SS untuk memastikan kualitas dan daya jual produk sesuai kebutuhan pasar,” tambahnya.
Lewat kegiatan kurasi produk, para pelaku UMKM mendapat kesempatan memperluas jaringan pemasaran ke sektor ritel modern, hotel, dan pusat oleh-oleh. Produk-produk terpilih akan disesuaikan dengan standar industri, sehingga lebih siap masuk ke pasar yang lebih luas.
Salah satu pelaku UMKM binaan Dinperinkopukm, Sumandari, pemilik merek Gendhis NR yang memproduksi gula jawa aneka rasa dan jamu tradisional, mengaku mendapat banyak manfaat dari pendampingan tersebut.
Ia mulai mengikuti program sejak April 2025 dan kini sudah merasakan dampaknya. “Dulu saya pikir promosi lewat media sosial itu rumit dan butuh admin khusus. Tapi setelah pelatihan, saya jadi percaya diri mengelola sendiri akun usaha, dari bikin konten foto, video, sampai menjawab pesan pelanggan,” ujarnya, Selasa (4/11/2025).
Kini, tampilan kemasan Gendhis NR juga semakin menarik. “Dulu cuma pakai stiker sederhana. Sekarang sudah pakai desain profesional dan kemasan kardus, jadi lebih berkelas dan mudah dikenali,” tambahnya bangga.
UMKM Jogja Siap Tembus Pasar Hotel dan Swalayan
Selain pelatihan, Pemkot Yogyakarta juga memberi peluang bagi pelaku usaha untuk mengikuti expo dan bazar sebagai ajang promosi. Melalui kegiatan ini, produk lokal bisa dikenal lebih luas oleh masyarakat maupun pelaku industri perhotelan dan ritel.
Sumandari pun mengapresiasi kesempatan yang diberikan. “Kami beberapa kali diajak ikut jadi tenant di acara besar, seperti Wisuda STSRD di Hotel Merbabu. Bahkan produk kami sedang menunggu hasil kurasi agar bisa masuk ke jaringan hotel dan restoran. Kalau bisa tembus, pasti sangat membantu pengembangan usaha,” ujarnya penuh harap.
Melalui berbagai upaya tersebut, Pemkot Yogyakarta berharap UMKM lokal tidak hanya bertahan, tapi juga naik kelas dan menembus pasar yang lebih luas — baik nasional maupun internasional.
Dengan dukungan pelatihan berkelanjutan, kolaborasi strategis, dan pendampingan kreatif, produk-produk lokal Jogja kini semakin siap tampil percaya diri di tengah ketatnya persaingan pasar digital.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah. Kalau mereka kuat dan kreatif, ekonomi Jogja pasti makin berdaya,” jelas Bebasari Sitarini. (*)
| Pewarta | : Soni Haryono |
| Editor | : Faizal R Arief |