TIMES BANTUL, MALANG – Tak banyak yang tahu, sebelum namanya menggema di arena Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim) IX 2025, Layla Ramadhani Yusgianti, atlet Kickboxing Indonesia (KBI) asal Kabupaten Probolinggo, lebih dulu menapaki jalan panjang penuh peluh dan rasa sakit.
Remaja asal Paiton ini sabar menempuh perjalanan tiga kali seminggu ke camp kickboxing di Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo. Di sanalah, keringat, memar dan lelahnya dipertaruhkan, demi mimpi besar mengharumkan nama daerah.
Kerja keras itu akhirnya terbayar tuntas. Pada Sabtu (28/6/2025), Layla sukses mempersembahkan medali emas untuk Kabupaten Probolinggo di cabang KickBoxing kelas Full Contact 60 Kg.
Bertanding di aula SMK Negeri Kota Malang, ia tampil tanpa gentar menghadapi Annisa Dwi Rahmawati, petarung tangguh dari Kabupaten Pasuruan, pada final.
“Dari gerakannya dia kelihatan tenang. Begitu bel dibunyikan, Layla langsung ambil inisiatif. Pukulan dan tendangannya beberapa kali masuk bersih. Lawannya sulit berkembang. Saya sampai merinding lihatnya,” ungkap Sidqi, salah satu pelatih Layla di camp Genggong.
Sidqi, yang tak pernah absen mendampingi sejak awal latihan, mengaku rasa bangganya tak bisa disembunyikan. "Kemenangan ini buah dari disiplin latihan dan mental baja yang sudah dibangun Layla sejak lama," imbuhnya.
Sejak 25 Juni, aula SMK Negeri Kota Malang riuh dengan sorak-sorai pendukung dari berbagai daerah. Dari delapan atlet yang lolos ke semifinal, Layla seharusnya menghadapi atlet Kabupaten Malang. Namun lawannya walkover, Layla otomatis melaju ke final.
Menurut Sidqi, banyak yang menilai situasi itu justru berisiko membuat mental goyah. Tapi tidak bagi Layla. Rutinitas panjang yang sudah ia jalani selama berbulan-bulan justru memupuk rasa percaya diri yang kokoh.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa mempersembahkan emas untuk Kabupaten Probolinggo. Ini semua hasil latihan keras, disiplin, doa orang tua, serta dukungan pelatih dan tim,” ucap Layla pada TIMES Indonesia melalui sambungan seluler.
"Rasanya campur aduk, bahagia, terharu, bangga. Terima kasih untuk semua yang percaya dan selalu mendukung saya. Ini bukan akhir, tapi awal perjalanan saya untuk terus berprestasi lebih tinggi lagi," sambungnya.
Ketua Umum KONI Kabupaten Probolinggo, Zainul Hasan, tak kalah bangga atas prestasi Layla. “Kickboxing memang beda. Dari 2023 sampai sekarang emas terus. Layla ini bukti kita punya petarung sejati,” ujarnya.
Sementara Ketua KBI Kabupaten Probolinggo, Ibnu Alwan menegaskan, medali emas ini bukan hasil yang lahir secara tiba-tiba.
“Ini buah ikhtiar, kerja keras, dan doa bersama. Terima kasih kepada para orang tua atlet yang selalu memberi dukungan penuh. Ke depan kami akan susun program latihan lebih terarah, memperkuat pelatih, dan fokus pembinaan sejak dini. Karena prestasi lahir dari proses panjang dan kekompakan tim,” tandasnya.
Layla membawa kisah tentang mimpi, tekad, dan latihan keras dari sebuah camp sederhana. Dari sana, nama Kabupaten Probolinggo berkibar di podium tertinggi Porprov Jatim IX. Dan bagi Layla, perjalanan baru saja dimulai. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Latihan Keras Atlet Kickboxing Probolinggo Layla Ramadhani Berbuah Emas Porprov Jatim 2025
Pewarta | : Abdul Fatah Harowy |
Editor | : Ronny Wicaksono |