TIMES BANTUL, YOGYAKARTA – Pemuda berinisial FL viral di media sosial setelah mengunggah video berisi tudingan kepada Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) sebagai 'kampus pencetak maling'.
Video berisi fitnah tersebut diunggah oleh FL melalui akun TikTok @ibukostgwgalakbgtlochhh. Awalnya FL menuduh seorang alumni kampus ITNY telah mencuri ijazah S1 miliknya.
FL juga menyebut ITNY sebagai 'kampus pencetak maling' serta tempat berbahaya. Selain itu, alumni kampus swasta di Semarang ini juga menuduh dosen ITNY sebagai penipu.
FL juga mengunggah foto wajahnya yang tampak terluka. Dalam tuduhannya, dia mengklaim bahwa ia terluka akibat dipukuli oleh alumni ITNY.
Selain itu, ia juga mengirim pesan singkat melalui akun Instagram ITNY pada Senin (13/5/2024). FL meminta pihak kampus bertanggung jawab dan membantunya menyelesaikan permasalahan yang dia alami.
Pihak ITNY kemudian menindaklanjuti pesan dari FL dan meminta FL untuk menjelaskan duduk permasalahan yang ia alami. Namun FL justru melemparkan kalimat kasar dan ancaman.
ITNY kemudian berusaha mengadakan mediasi terhadap FL dan alumni mereka yang dituduh telah mencuri ijazah FL. Hingga Jumat (31/5/2024) kampus kembali mengundang FL untuk berdialog dengan alumni yang dituduh.
Namun, dari beberapa mediasi yang telah disepakati, FL hanya datang satu kali.
Sementara itu, pada saat dilakukan mediasi, alumni yang dituduh mencuri menceritakan bahwa ijazah FL tidak dicuri. Ia menjadikan ijazah FL sebagai jaminan lantaran telah merusak fasilitas rumah milik orang tuanya.
Alumni tersebut menyebut, FL bisa mengambil ijazahnya kapan saja asalkan FL bersedia meminta maaf. Namun, FL justru menuduh ijazahnya telah dicuri.
FL lantas terus menyebarkan tuduhannya di media sosial TikTok. FL juga membuat spam di kolom komentar Instagram kampus dan google review ITNY.
Karena merasa dirugikan dengan tuduhan FL, ITNY kemudian mengambil langkah tegas dengan menempuh jalur hukum.
“Kami di ITNY, berkomitmen penuh untuk menjaga integritas dan reputasi institusi serta melindungi hak-hak seluruh civitas akademika. Kami selalu menempatkan kepentingan mahasiswa sebagai prioritas utama, termasuk kepentingan saudara FL agar mereka dapat mendapatkan masa depan yang baik dan terhindar dari masalah yang tidak perlu selama menjalani pendidikan,” jelas Rektor ITNY, Setyo Pambudi dalam keterangan tertulis.
Setelah dilakukan proses hukum berjalan, FL akhirnya meminta maaf dan melakukan klarifikasi secara terbuka. Dalam klarifikasinya, FL mengaku bahwa tuduhan dan cerita yang dia sampaikan tidak benar.
Foto wajahnya yang terluka, menurut FL, adalah akibat kecelakaan lalu lintas yang dialaminya, jauh sebelum kasus ini. Cerita tentang dirinya dihajar oleh mahasiswa ITNY hanya cerita karangannya saja.
"Saya menyatakan seluruh pernyataan tersebut tidak benar dan tentang wajah saya yang terluka itu adalah saat saya kecelakaan lalu lintas jauh sebelum kasus ini ada," kata FL saat membuat video klarifikasi di Kampus ITNY pada Selasa (26/5/2024).
FL berjanji tidak akan mengulangi perbuatan yang dapat merugikan pihak ITNY. Jika dirinya kembali mengulangi perbuatannya, FL mengaku siap diproses secara hukum.
Saat melakukan klarifikasi, FL didampingi orang tuanya yang berasal dari luar Jawa. Orang tuanya yang terbang ke Yogyakarta untuk ikut mengklarifikasi mengatakan bahwa motif putranya melakukan aksi kepada ITNY tersebut karena memiliki gangguan kejiwaan. (*)
Pewarta | : Rahadian Bagus Priambodo |
Editor | : Ronny Wicaksono |