TIMES BANTUL – style="text-align:justify">Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto ternyata membawa dampak luar biasa, tidak hanya pada dunia pendidikan dan kesehatan anak, tetapi juga pada denyut perekonomian lokal.
Sejak digulirkan beberapa bulan lalu, program MBG telah menciptakan perputaran uang yang fantastis di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), khususnya Kabupaten Sleman. Hingga Agustus 2025, nilai perputaran dana dari dapur-dapur MBG se-DIY diperkirakan menembus Rp1 triliun, sedangkan perputaran dana khusus di Kabupaten Sleman mencapati ratusan miliar.
“Angka itu berasal dari dapur-dapur MBG yang jumlahnya mencapai ratusan di DIY. Di Sleman sendiri sudah ada puluhan dapur yang beroperasi,” ungkap Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sleman, Shodiqul Qiyar, Kamis (21/8/2025).
Qiyar menjelaskan, dana program MBG yang bersumber dari APBN tidak berhenti di dapur, melainkan berputar hingga ke tingkat masyarakat bawah. Pasalnya, bahan makanan yang diolah, mulai dari beras, sayuran, buah-buahan, hingga lauk pauk, semuanya berasal dari petani, peternak, dan pelaku UMKM lokal.
“Kalau dihitung, satu indeks penerima manfaat senilai Rp15.000 dikalikan jumlah siswa penerima, maka anggaran yang masuk ke DIY bisa lebih dari Rp1 triliun. Dan itu semua kembali ke masyarakat kecil,” terang anggota Badan Anggaran DPRD Sleman sekaligus Wakil Ketua Komisi C DPRD Sleman ini.
Dari Petani Hingga Tenaga Kerja Baru
Menurut Qiyar, manfaat MBG dirasakan secara berlapis. Di sisi pendidikan, anak-anak sekolah mendapat asupan gizi yang lebih baik. Namun lebih jauh lagi, program ini juga memperkuat ketahanan pangan, menghidupkan ekonomi lokal, hingga menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
“Puluhan ribu tenaga kerja terserap melalui dapur MBG di seluruh DIY. Di Kabupaten Sleman sendiri dapur MBG menyerah belasan ribu tenaga kerja baru. Gajinya pun rata-rata UMR. Jadi manfaatnya nyata, tidak hanya untuk murid dan orang tua, tapi juga bagi petani, peternak, hingga pedagang,” tegas pria yang juga Sekratris DPC Partai Gerindra Sleman ini.
Selain MBG, pemerintah juga menggulirkan program lain seperti sekolah rakyat dan pengobatan gratis, yang menurut Qiyar semakin menegaskan perhatian Presiden Prabowo terhadap kesejahteraan masyarakat.
Usaha Baru Bermunculan di Sleman
Ketua DPC Partai Gerindra Sleman, Joko Widodo, menambahkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) ikut memicu lahirnya berbagai usaha baru di Sleman. Salah satunya adalah peternakan skala menengah yang kini mulai tumbuh pesat.
“Banyak warga membuka peternakan ayam petelur, ayam pedaging, burung puyuh, hingga sapi. Mereka ikut menyuplai kebutuhan daging dan telur ke dapur MBG,” jelas Joko.
Tak hanya sektor peternakan, sektor pertanian juga ikut bangkit. Banyak anak muda Sleman yang mulai melirik kembali dunia pertanian dengan menanam sayuran dan buah-buahan.
“Kita lihat sekarang sudah ada yang menanam melon, pisang, pepaya, dan aneka sayuran. Fenomena ini sangat positif dan harus terus didukung,” tambah Joko.
Dengan manfaat berlapis mulai dari gizi anak sekolah, ketahanan pangan, penyerapan tenaga kerja, hingga tumbuhnya usaha baru, program MBG semakin dipandang sebagai mesin ekonomi baru di Kabupaten Sleman.
“Apresiasi pantas kita berikan kepada Presiden Prabowo, karena dengan program ini anggaran besar benar-benar dirasakan langsung masyarakat. Dampaknya luar biasa, istimewa bagi Sleman,” jelas Qiyar. (*)
Pewarta | : A. Tulung |
Editor | : A Riyadi |