TIMES BANTUL, SURABAYA – Kota Surabaya memang dikenal begitu terik. Namun, di bawah pepohonan besar ketika menginjakkan kaki masuk ke taman kota, hawa panas seolah reda.
Perlahan dedaunan terhembus oleh angin, terdengar suara burung kecil yang bersembunyi di antara dahan. Anak-anak bermain-main di area bermain, sementara orang dewasa memilih untuk duduk santai di bangku, menikmati angin sepoi atau sekadar bercengkrama. Di sudut lain beberapa remaja tengah sibuk berswafoto.
Suasana yang mampu memberikan kita rasa tenang dari hiruk pikuk jalanan kota. Taman kota kini menjadi sebagian penting dari wajah Surabaya. Selain sebagai penghias, ruang terbuka hijau adalah jawaban dari rasa jenuh masyarakat akan ruang kota yang sesak untuk bernafas.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sendiri telah membangun dan merawat banyak taman. Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, sebanyak 949 taman. Terdiri dari taman aktif dan taman pasif yang tersebar di seluruh penjuru kota.
Di tengah kebutuhan biaya hidup yang tinggi, taman kota bisa menjadi destinasi yang refreshing. Tidak perlu mengeluarkan uang yang begitu banyak. Taman kota menjadi tempat yang terbuka bagi semua. Bisa berolahraga, bermain, atau kulineran tanpa khawatir dompet terkuras.
1. Taman Mundu (Taman 10 November)
Menjadi salah satu spot favorit warga Surabaya, Taman Mundu terletak di Jalan Juwet, Tambaksari, tepat di depan Stadion Gelora 10 November.
Dikenal juga sebagai Taman 10 November, yang dibangun pada tahun 2010 oleh pemerintah Kota Surabaya. Di tengah taman terdapat air mancur dan jogging track, menjadi daya tarik untuk masyarakat datang ke sini. Tersedia juga area bermain anak, dipenuhi beragam permainan yang aman dan menyenangkan.
Suasana Taman Mundu bersahabat bagi semua pengunjung. Jalur pejalan kaki dan pepohonan yang mengundang orang-orang duduk sejenak, melepas lelah setelah perjalanan jauh, atau hanya ingin menikmati udara segar.
Beberapa orang datang untuk menemani anak-anak bermain di area taman bermain, sementara sebagian lainnya memilih duduk di bangku taman atau berbincang santai dengan teman dan keluarga.
Menurut Pangdon (25), yang baru dua kali mengunjungi Taman Mundu, taman ini menjadi tempat yang pas untuk melepas lelah setelah perjalanan jauh. "Sebagai tempat awal istirahat, istirahat pas kelelahan. Istirahat dari perjalanan jauh gitu," ungkapnya.
Harapannya ke depan, taman ini bisa lebih ramai dikunjungi. Kebersihan dan fasilitasnya ditingkatkan, meski soal berteduh dinilai tidak terlalu menjadi masalah.
2. Taman Bungkul
Taman Bungkul menjadi salah satu tempat favorit warga Surabaya. Terletak di Jalan Darmo, taman ini menyelaraskan keindahan, tempat bersantai, dan sarana berkumpul bagi masyarakat.
Setelah mengalami pembenahan, Taman Bungkul kini selalu dipadati pengunjung dari segala usia. Fasilitas taman terdiri dari lintasan lari, zona bermain anak, hamparan bunga, serta akses internet yang membuat orang betah menghabiskan waktu di sini.
Salah satu keunggulan Taman Bungkul adalah adanya area khusus untuk bermain skateboard dan panggung terbuka yang sering dipakai untuk pertunjukan atau acara komunitas.
Di akhir pekan, Taman Bungkul menjadi tujuan berbagai komunitas, seperti komunitas olahraga maupun pecinta fotografi yang mencari spot menarik. Suasana bertambah ramai dengan kehadiran pedagang-pedagang yang menjajakan makanan dan minuman.
Di balik suasana riuh nan asri ini, pengurus taman justru menghadapi pekerjaan yang tidak mudah. Menjaga ketertiban sekaligus kenyamanan bagi semua orang. Tony (34), seorang petugas parkir, membahas fasilitas yang masih perlu ditambah, khususnya untuk keamanan anak-anak.
“Fasilitas yang perlu ditambahin. Harusnya kalau itu tempat berteduh sih. Karena kalau itu hujan juga perlu. Tidak ada tempat berteduh di sini. Walaupun banyak pohon-pohon, tapi kan kalau hujan, nah, itu bahaya juga kan. Untuk anak kecil yang main-main, khususnya di tempat ayunan,” katanya.
Taman Mundu dan Taman Bungkul adalah taman gratis yang terbuka untuk umum. Untuk menjangkau tempatnya bisa menggunakan kendaraan pribadi ataupun umum, karena letak yang strategis di tengah kota. Kedua taman ini buka selama 24 jam, sehingga bisa dikunjungi kapanpun.
Kedua taman ini memberi warga ruang untuk rileks, berinteraksi, dan menikmati udara segar tanpa harus keluar uang. Oleh karena itu, menjaga kebersihan dan fasilitasnya menjadi tanggung jawab kita bersama supaya taman tetap nyaman untuk semua. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Refreshing Tanpa Mikir Biaya, Yuk ke Taman Bungkul dan Taman Mundu Surabaya
Pewarta | : Siti Nur Faizah |
Editor | : Ronny Wicaksono |