TIMES BANTUL, GROBOGAN – Mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Sahid Surakarta jurusan Usaha Perjalanan Wisata bernama lengkap Anjaly Parsmawati kini menjadi sorotan di usianya yang baru menginjak 20 tahun.
Perempuan kelahiran Grobogan, Jawa Tengah ini telah mengukir sejumlah prestasi yang tak hanya mengharumkan nama pribadi, tetapi juga membawa angin segar bagi dunia pariwisata di Kabupaten Grobogan.
"Sebagai Duta Wisata tentunya saya tidak terpaku pada gelar, melainkan juga harus dibuktikan dengan ide-ide kreatif dan aksi nyata," katanya dalam wawancara eksklusif bersama TIMES Indonesia, Kamis (28/8/2025).
Dari Kampus hingga Panggung Duta Wisata
Anjaly yang akrab disapa Njely, dengan hobi menyanyi, ia menemukan cara unik untuk memadukan kecintaannya pada seni dengan passion-nya di bidang pariwisata. Pencapaian akademisnya ini menjadi bekal berharga saat ia beranjak ke panggung yang lebih besar.
Pada tahun 2025, Anjaly berhasil meraih gelar bergengsi sebagai Mbak Kabupaten Grobogan. Kemenangan ini membawanya melangkah lebih jauh hingga menjadi finalis Mas Mbak Jawa Tengah 2025.
"Deretan prestasi ini bukan sekadar koleksi piala, melainkan juga wadah bagi saya untuk menyuarakan aspirasi dan gagasan," ucap pemilik akun media sosial Instagram @anjaly.prs dan Tiktok @njlyyya sembari tersenyum manis.
Mengubah Tantangan Menjadi Peluang
Anjaly memahami betul bahwa pariwisata memiliki peran penting bagi Kabupaten Grobogan. "Pariwisata mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan melestarikan budaya lokal," ujarnya.
Ia menyadari Grobogan memiliki potensi alam dan budaya yang besar, seperti fenomena Bledug Kuwu, Goa Macan, hingga tradisi Sedekah Bumi. Namun, ia juga melihat adanya tantangan seperti keterbatasan infrastruktur dan kurangnya promosi.
Potret Anjaly Parsmawati bersama tim saat menjalankan advokasi. (FOTO: Njely for TIMES Indonesia)
Mengatasi tantangan tersebut, Anjaly menawarkan ide-ide baru yang berfokus pada wisata edukasi. Ia memandang, kekayaan alam dan budaya Grobogan memiliki daya tarik kuat jika dikemas dengan cara yang berbeda.
"Misalnya, di Bledug Kuwu ada pembuatan garam. Saya ingin mempromosikan wisata edukasi di mana wisatawan bisa melihat langsung prosesnya dan dijelaskan oleh para petani garam," ungkap Anjaly.
Harapan dan Ajakan untuk Pariwisata Grobogan
Dalam pandangannya, pariwisata Grobogan memiliki harapan besar untuk terus berkembang dan dikelola secara profesional tanpa mengorbankan kelestarian alam dan budaya.
"Saya berharap pariwisata Grobogan akan semakin dikenal luas, tidak hanya karena keindahan dan budayanya, tetapi juga karena keramahan masyarakatnya," tutur Anjaly.
Dalam hal ini lebih jauh dia yakin dan percaya, bahwa dengan dukungan infrastruktur yang memadai dan promosi yang menarik, pariwisata akan mampu menjadi pondasi ekonomi daerah.
Kemudian Anjaly juga tidak lupa mengajak seluruh masyarakat Grobogan, khususnya generasi muda dan Ikatan Mas Mbak Grobogan, untuk berpartisipasi aktif.
"Caranya sederhana saja, bisa dengan menjaga kebersihan lingkungan wisata, melestarikan budaya lokal, hingga mempromosikan keindahan Grobogan melalui media sosial," ajaknya.
Dengan semangat kolaborasi dan kreativitas, Anjaly yakin pariwisata Grobogan akan semakin maju dan mampu membawa manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Anjaly Parsmawati dan Kiprah Inspiratif untuk Pariwisata Grobogan
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |