TIMES BANTUL, HONG KONG – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong kembali mencuri perhatian. Bukan hanya karena keberadaan delegasi, melainkan karena sebuah ide brilian yang diusung dalam Hong Kong Book Fair (HKBF) 2025. Di tengah hiruk pikuk pameran buku raksasa tersebut, KJRI Hong Kong dengan bangga memperkenalkan konsep angkringan, sebuah warung makan jalanan khas Indonesia yang identik dengan suasana santai dan hangat.
"Ini bukan sekadar pameran buku biasa bagi kami, tapi kesempatan emas untuk mempromosikan Indonesia langsung ke hadapan dunia," ujar seorang staf KJRI dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Selasa (29/7/2025).
Mengusung tema "Food Culture Future Living," booth KJRI Hong Kong dirancang sedemikian rupa untuk mereplikasi nuansa angkringan autentik, lengkap dengan kerajinan tangan lokal yang memukau. Suasana ini ternyata berhasil memikat ribuan pengunjung, baik dari Hong Kong sendiri maupun mancanegara.
"Saya tidak menyangka akan menemukan hal seunik ini di pameran buku," komentar seorang pengunjung sambil memotret display. Rasanya ingin langsung terbang ke Indonesia dan mencicipi semuanya." Minat yang luar biasa ini menjadi bukti nyata bahwa kuliner Indonesia memiliki daya tarik universal.
Tak hanya di booth utama, kontribusi KJRI Hong Kong juga merambah ke eksibisi interaktif "Book a Table Food for Thought." Di sana, empat miniatur makanan khas Indonesia yaitu nasi tumpeng, gudeg, nasi Padang, dan aneka jajanan pasar dipamerkan dengan detail yang luar biasa.
"Miniatur ini kami pesan khusus dari pengrajin tanah liat di Indonesia," jelas perwakilan KJRI, menekankan komitmen mereka untuk mendukung industri kreatif dalam negeri. Display ini menuai banyak pujian, bahkan dari pejabat tinggi pemerintah Hong Kong yang terkesima dengan kerumitan dan keindahan miniatur tersebut.
Hong Kong Book Fair sendiri merupakan salah satu acara tahunan terbesar di Hong Kong, mempertemukan lebih dari 770 eksibitor dari berbagai negara dan wilayah. Meskipun sempat harus ditutup sehari penuh akibat terjangan taifun, antusiasme pengunjung tak luntur.
"Hampir 900.000 orang membanjiri arena pameran, termasuk wisatawan internasional yang sengaja datang untuk menikmati event literasi ini," tambahnya.
Partisipasi KJRI Hong Kong dalam HKBF, dengan inovasi angkringan dan miniatur makanan ini, sekali lagi menegaskan perannya yang krusial dalam memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia.
"Mulai dari kelezatan kuliner, pesona destinasi wisata, hingga keindahan karya sastra, Indonesia terus menebarkan pesonanya di kancah internasional," tandasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Angkringan di Jantung Hong Kong, Sensasi Rasa dan Asa Indonesia Menggema di Pameran Book Fair
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Faizal R Arief |