TIMES BANTUL, BANTUL – Musim kemarau tahun 2025 diperkirakan berlangsung lebih pendek dibanding tahun-tahun sebelumnya. Prediksi tersebut disambut optimistis oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul yang meyakini sektor pertanian tetap aman dan produktif.
Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk mencegah kegagalan tanam dan panen selama musim kemarau. Salah satu strategi yang ditempuh adalah mendorong petani untuk menanam komoditas yang tahan kekeringan.
“Tanaman palawija seperti jagung, umbi-umbian, dan hortikultura seperti tomat relatif tahan terhadap kekeringan. Pilihan tanaman cukup banyak dan sesuai untuk musim kemarau,” ujarnya, Rabu (30/4/2025).
Joko menjelaskan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau tahun ini akan berlangsung lebih singkat. Hal ini memberi harapan besar bahwa produksi pertanian tidak akan terganggu.
“BMKG memperkirakan musim kemarau tahun ini lebih singkat, jadi kami optimistis hasil pertanian di Bantul tetap aman,” imbuhnya.
Ia juga menyebut bahwa tingkat kegagalan panen akibat kemarau di Bantul tergolong rendah. Sebagai langkah tambahan, DKPP telah menyiapkan sekitar 4.000 unit pompa air untuk mendukung kebutuhan irigasi lahan pertanian.
“Pompa air ini berasal dari bantuan pemerintah dan stakeholder lain yang mendukung ketahanan pangan di Bantul,” pungkas Joko. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kemarau Diprediksi Pendek, DKPP Bantul Optimistis Produksi Pertanian Tidak Terganggu
Pewarta | : Edy Setyawan |
Editor | : Deasy Mayasari |